Pemerintah dalam menangani lonjakan kasus Covid-19 menerapkan kebijakan PPKM Darurat, PPKM adalah singkatan dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang berlaku di wilayah Jawa - Bali serta 15 daerah di luar pulau Jawa-Bali. PPKM Darurat yang sudah berlaku sejak tanggal 3 - 20 Juli 2021, kemudian diperpanjang sampai tanggal 25 Juli 2021 dengan pembagian PPKM level 3 dan level 4. Pembagian level ini berdasarkan jumlah konfirmasi kasus positif per 100.000 penduduk per minggu. Untuk PPKM level 3 adalah daerah yang mencatatkan kasus positif 50-150/100.000 penduduk, perawatan pasien di rumah sakit 10-30/100.000 penduduk, tingkat kematian 2-5 per minggu. Untuk PPKM level 4 adalah daerah yang mencatatkan kasus positif lebih dari 150/100.000 penduduk, perawatan pasien di rumah sakit lebih dari 30/100.000 penduduk, tingkat kematian lebih dari 5 per minggu.
Dari pemberlakuan ini memberikan dampak bagi sektor dunia ekonomi karena berkurangnya mobilitas masyarakat. Salah satu sektor yang paling merasakan dampak dari pemberlakuan PPKM Darurat ini adalah yang berkecimpung di usaha kuliner terutama pedagang kaki lima yang menggantungkan hidup dari usaha hariannya. Dalam salah satu aturan PPKM Darurat pemilik usaha kuliner boleh melayani layanan antar dan take away dan tidak boleh melayani layanan makan di tempat. Berikut aturannya:
Restoran, rumah makan, kafe, pedagang kaki lama, lapak jajanan yang berada di lokasi tersendiri maupun di pusat perbelanjaan/mal hanya boleh menyediakan layanan antar dan take away, serta dilarang menerima makan di tempat. Selain itu jam operasionalnya pun dibatasi sampai dengan pukul 20:00. Salah satu upaya agar usaha kuliner tetap bertahan dan beroperasional bahkan bisa berkembang dengan cepat adalah dengan mengikuti perkembangan era digitalisasi serta mengandalkan layanan yang berbasis online.
Saat ini banyak platform yang menyediakan pesanan layanan kuliner online seperti Grab Food, GoFood serta yang terbaru Shopee Food. Banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan dari usaha kuliner berbasis online diantaranya antara lain:
Jangkauan pemasaran lebih luas
Dengan bergabung dengan platform pengiriman makanan atau mempromosikan di media sosial jangkauan pemasarannya lebih luas jika dibandingkan dengan offline, platform pengiriman makanan bisa menjangkau ke satu kota di tempat usaha itu berada, sedangkan promosi di media sosial bisa menjangkau ke seluruh penjuru dunia tergantung kita mau menargetkan pemasarannya kemana.
Modal Lebih Sedikit
Menjalankan bisnis kuliner secara online membutuhkan modal yang lebih sedikit jika dibandingkan secara offline, seperti bisnis bisa dijalankan dari rumah atau menyewa kios yang lebih kecil sehingga biaya sewa tempat bisa dipangkas.
Lalu bagaimana cara agar kita bisa berbisnis kuliner online biar efektif serta mendapatkan cuan?, berikut tipsnya :
1. Tentukan Platform yang Akan Digunakan
Memilih layanan yang akan digunakan untuk berjualan online sangatlah penting. Pemilik usaha kuliner harus mengetahui dengan detail syarat-syarat yang harus dipenuhi supaya bisa diterima menjadi merchant / mitra platform yang kita pilih. Syarat-syarat dasar yang perlu disiapkan antara lain nama usaha, alamat usaha, informasi identitas pemilik seperti KTP serta kontak yang dapat dihubungi.
2. Menayangkan Foto Makanan / Minuman Yang Menggugah Selera
Foto makanan / minuman yang menggugah selera akan menarik pengguna platform untuk mencoba menu yang kita pajang. Selain foto yang menggugah selera, rasa yang disajikan haruslah setimpal bahkan lebih dari foto yang ditampilkan supaya pembeli tidak kecewa. Karena dalam usaha kuliner rasa adalah yang paling penting.
3. Promosi di Media Sosial.
Mempromosikan usaha di media sosial dapat dikatakan murah serta efisien, biaya promosi pun dapat disesuaikan dengan budget yang dimiliki. Dengan mempromosikan usaha di media sosial selain menjaring pelanggan baru, merek serta produk kita pun akan dikenal oleh pelanggan. Pencarian secara organik akan meningkat dengan sendirinya jika kita konsisten membuat konten serta promosi di media sosial.
4. Memberikan Promo
Berjualan tentunya tidak selalu ramai ada waktu-waktu tertentu yang sepi. Sebagai pemilik usaha tentunya kita sudah mengetahui kapan waktu-waktu sepi tersebut. Kita bisa membuat promo diskon seperti promo pembelian paket hemat, beli 2 gratis 1, potongan harga, gratis ongkir dan promosi yang lainnya seperti mengikuti promo yang platform tawarkan sehingga omset tidak turun terlalu dalam.
5. Pertahankan Cita Rasa
Meskipun di dalam usaha kuliner harus berinovasi dalam hal menu biar pelanggan tidak bosan, tetapi salah satu kunci sukses dalam dunia kuliner adalah dengan mempertahankan cita rasa makanan yang menjadi ciri khas usaha kuliner yang dikelola.
6. Memberikan Informasi Bahan Pada Menu Makanan / Minuman
Pada usaha kuliner online pelanggan memerlukan informasi terkait bahan yang digunakan dalam menu masakan / minuman supaya mendapatkan gambaran seperti apa rasanya menu yang akan dibelinya. Sebagai pemilik usaha kita perlu memberikan informasi bahan dasar serta tambahan dalam pembuatan menu makanan/minuman tersebut.
7. Memiliki Layanan Pengantaran yang Dapat Diandalkan
Jika kita sudah tergabung dalam platform pengiriman makanan kita tidak usah repot dalam masalah jasa pengiriman karena sudah tersedia banyak kurir yang siap mengantarkan makanan / minumannya. Tetapi jika kita belum bergabung dalam platform pengiriman makanan atau menyediakan layanan pengiriman lain ada baiknya memiliki jasa layanan pengiriman yang dapat diandalkan serta dapat memberikan estimasi waktu kapan makanan / minuman yang dipesan pelanggan akan sampai.
Itulah beberapa tips dalam untuk menjalankan usaha kuliner secara online supaya usaha tetap berjalan dan mendapatkan cuan meskipun dalam masa PPKM.